Perjalanan Burnley, Promosi, degradasi, dan kembali Premier League di Eropa (2009 – sekarang)
Promo jadikan kota Burnley yang paling kecil menjadi tuan-rumah club Liga Premier, semenjak rebranding seksi liga di tahun 1992. Mereka mengawali musim secara baik serta jadi team yang baru dipropagandakan di Liga Premier untuk memenangi empat laga kandang pertama mereka di liga.
Tetapi, Coyle tinggalkan club pada Januari 2010 untuk mengurus lawan lokalnya Bolton Wanderers. Ia diganti oleh Brian Laws, tapi bentuk team turun serta terdegradasi sesudah satu musim. Hukum dihentikan pada Desember 2010 serta diganti oleh Eddie Howe, yang diganti oleh Sean Dyche pada Oktober 2012.
Dalam musim penuh yang bertanggungjawab, Dyche menuntun Burnley kembali pada Liga Premier pada 2013–14 dengan budget yang ketat serta dengan tim kecil. Team turun sesudah satu musim, [96] tapi memenangi gelar Kejuaraan sesudah mereka kembali ke 2015-16, dimana mereka menyamakan rekor club mereka 93 point dari 2013–14, serta akhiri musim dengan jalankan 23 laga liga tidak terkalahkan.
Bagian masih terbangun waktu ini; musim 2016–17 usai di rangking 16. [98] Burnley usai ke-7 di 2017-18 untuk maju ke Liga Eropa UEFA 2018-19, [99] dimana mereka tersisih di set play-off oleh club Yunani Olympiacos.
Di tahun 1988, Burnley bermain Wolverhampton Wanderers di final Piala Anggota Perkumpulan, tapi kalah 2-0. Laga didatangi oleh 80.000 orang, satu rekor untuk laga di antara kedua pihak dari tingkat ke-4. [70] Team memenangi Seksi Ke-4 pada 1991-92 di bawah manager Jimmy Mullen. Dia gantikan Frank Casper pada Oktober 1991 serta memenangi sembilan laga liga pertama kalinya untuk penanggung jawab. [71] Setelah itu, Clarets jadi salah satu club ke-2 yang memenangi ke-4 seksi karieronal sepak bola Inggris, sesudah Wolves. [72] Pada 1993-1994, Burnley memenangi play-off Seksi II serta memperoleh promo ke tingkat ke-2. [73] Kemunduran diiringi sesudah satu musim, [74] serta pada 1997-98 cuma kemenangan hari paling akhir atas Plymouth Argyle pastikan pelarian yang sempit dari kemunduran kembali pada tingkat ke-4. [75] Chris Waddle ialah pemain-manajer musim itu serta Glenn Roeder asistennya, [76] tapi keberangkatan mereka serta pengangkatan Stan Ternent pada musim panas lihat club mulai membuat perkembangan selanjutnya. [77] Pada 1999-2000, mereka finish ke-2 serta dipropagandakan ke tingkat ke-2.
Burnley selekasnya membuat efek, sebab semasa musim 2000-01 serta 2001-02, mereka ada untuk kompetitor serius untuk tempat play-off promo. [16] Pada awal 2002, permasalahan keuangan yang dikarenakan oleh jatuhnya ITV Digital bawa club kembali lagi dekat sama administrasi. [79] [80] Ternent dikeluarkan di tahun 2004, sesudah dia hindari kemunduran dengan tim yang terbagi dalam beberapa pemain serta beberapa pemain yang tidak seutuhnya bugar. [81] [82] Steve Cotterill selanjutnya diangkat untuk manager, [83] tapi diganti pada bulan November 2007 oleh Owen Coyle. [84] Musim 2008-09, musim penuh pertama Coyle yang bertanggungjawab, usai dengan promo ke Liga Premier. Sheffield United ditaklukkan di Final play-off Championship; kembali pada papan atas sesudah 33 tahun. [85] Setelah itu, Burnley capai semi-final Piala Liga untuk kali pertamanya dalam lebih dari pada 25 tahun, [86] tapi ditaklukkan dengan cara agregat oleh Tottenham di beberapa menit paling akhir putaran kedua.